Laman

Jumat, 17 Juni 2016

TRAINING PRACTICAL BUSINESS PLAN

Sahabatku, 
Ada pertanyaan menarik dari salah satu peserta Training Practical Business Plan yang diselenggarakan oleh BPTg (Bisnis Pensiunan Telkom Group) tgl. 16 Januari 2016 di Aula Gedung DAPENTEL Jl.Surapati No.151 Bandung.

Pertanyaan : 
“Bapak sebagai Konsultan Business Plan sekaligus juga sebagai seorang Trainer dan Penulis Buku, kok masih merasa perlu mengikuti training ini?“


Saya jawab : 
“Pertama, ingin bersilaturahmi dengan para pebisnis dari Pensiunan Telkom Group.
Kedua, meliput kegiatan untuk dimuat dalam buletin Lensa Bisnis yang saya asuh.
Ketiga, jangan menganggap bahwa dengan predikat saya sebagai seorang Trainer dan Penulis Buku, kewajiban saya untuk belajar menjadi terhenti.
Ingat bahwa belajar sejak lahir sampai mati itukan hukumnya wajib bagi orang yang beriman, ”Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi.” Apa yang harus dikatakan kepada anak cucu saya nanti jika mereka bertanya, bahwa katanya kita diwajibkan untuk belajar dan berkarya sampai mati, tetapi ketika masa pensiun tiba, menjadi malas untuk belajar lagi.Sahabatku,
Itulah yang menyadarkan diri saya, walau usia sudah 66 tahun, masih tetap memiliki semangat untuk terus belajar hingga saat ini. Termasuk belajar tentang business plan kepada sahabat saya sendiri, Bp. Ir.Asep Saefulbachri Ramli, MBA.MM dari FEI Training and Management Consulting. 
Selagi masih ada waktu, yuk kita lakukan sesuatu …. dan berikan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai. Semoga amal kebajikan yang kita lakukan akan menjadi warisan yang sangat berharga. Biarlah anak cucu kita nanti yang akan memilih sendiri tinta apa yang pantas mereka torehkan untuk menulis prestasi apa yang telah kita kerjakan. Yang penting, jangan sampai kita ini terlena di zona nyaman.

MENGAPA SETIAP PELAKU USAHA PERLU MENYUSUN BUSINESS PLAN?
Pertumbuhan bisnis yang sangat pesat di Indonesia, mengandung nilai strategis yang perlu diantisipasi, terutama dalam mempersiapkan sikap mental para pengelolanya untuk bisa bekerjasama dengan berbagai institusi, agar bisnis mereka tidak tumbang di tengah jalan. Banyak pelaku usaha yang terbakar semangatnya ketika mengawali usaha, tetapi tidak sedikit yang gagal dalam menjalankan bisnisnya, justru ketika negara ini membutuhkan banyak pengusaha baru yang sukses, yang bisa berdampak pada meningkatnya ketahanan ekonomi bangsa.
Kesalahan paling umum yang sering dilakukan para pengusaha adalah gagal dalam memilih bisnis yang tepat sejak awal. Karena itu, merupakan suatu keharusan bagi seorang pengusaha yang ingin sukses, membuat rencana usaha yang cermat sebelum memulai, meletakkan dasar yang kokoh, lalu meneliti dan menganalisis keseluruhan apa-apa yang akan dikerjakan. Hasilnya, berupa cetak biru bernama Business Plan.

SIAPA YANG BERKEPENTINGAN DENGAN BUSINESS PLAN?
Tugas memahami business plan bukan hanya ditujukan kepada para Manajer di setiap perusahaan, tetapi semua orang yang bertanggungjawab dalam pengelolaan usaha. Buku Panduan Menyusun Business Plan yang saya tulis ini disajikan kepada Anda, orang-orang yang memiliki antusiasme di bidang bisnis, dan ingin usahanya maju. 
Juga ditujukan kepada Anda, orang-orang yang bertanggungjawab dalam pengelolaan usaha di Strategic Business Unit atau Support Center berbagai perusahaan swasta maupun pemerintah, pelaku UMKM dan Koperasi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Anak Perusahan BUMN & BUMD, Perguruan Tinggi, Lembaga DIKLAT, Lembaga Keuangan dan Perbankan, Lembaga Sosial, Lembaga Pengelola Zakat, Rumah Sakit, dan Yayasan. Semuanya sangat berkepentingan untuk memahami business plan. 
Buku ini dapat juga dipakai sebagai referensi bagi para siswa dan mahasiswa yang berminat di bidang kewirausahaan. Terlebih bagi UMKM mitra binaan pemerintah atau perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang belum memenuhi persyaratan perbankan dan masih lemah dari sisi permodalan, manajemen dan pemasaran, maka dengan menyusun business plan diharapkan akan dapat mengembangkan usahanya, mampu meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan menjadi pengusaha yang potensial. 
Akan memudahkan pelaku UMKM dalam mengakses fasilitas permodalan ke Lembaga Keuangan atau Bank, dan akan memudahkan pemerintah dalam mengaudit sejauh mana kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Dengan menyusun business plan akan mendorong status UMKM naik peringkat, sehingga pemberian bantuan untuk pengembangan UMKM bisa lebih tepat sasaran. 
Peran pemerintah dalam membina para pengusaha, akan berdampak pada meningkatnya ketahanan ekonomi bangsa. Paling tidak, dengan menciptakan lapangan kerja baru, akan dapat mengurangi angka pengangguran. Pada akhirnya, para pelaku usaha benar-benar menjadi lebih berkualitas, menjadi bankable, transparan atas kondisi usahanya, mandiri, tidak terus menerus menjadi beban pemerintah, dan dapat survive di tengah persaingan. 
Bagaimanapun, tuntutan keadaan menyebabkan setiap pelaku usaha harus mau mentransformasi diri, agar kegiatan bisnisnya menjadi terarah dengan perencanaan yang lebih baik. Selamat menjadi pelaku usaha yang sukses.

Bandung, 17 Januari 2016
Salam,
Muchtar A.F
www.muchtar-af.blogspot.com
www.startc.co


Tidak ada komentar:

Posting Komentar