Laman

Jumat, 17 Juni 2016

MARHABAN YA RAMADHAN

Itulah kata yang paling tepat untuk kita ucapkan sebagai salah satu wujud kebahagiaan dari seorang hamba terhadap titah Tuhannya dalam menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan, yang sebentar lagi akan tiba. Tinggal 48 hari lagi lho ….? 
Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah. Barangkali tidak pernah terlintas dalam benak kita, bahwa di balik ritual Ramadhan yang kita jalani, ternyata menyimpan banyak misteri dan hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran agar hidup kita semakin hari semakin berarti. 

Namun, banyak orang yang melakukan ibadah puasa, mereka tidak memperoleh apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR.Ahmad dan Hakim). Artinya, ia tidak mendapatkan nilai apa-apa dari puasanya karena tidak memenuhi syarat rukun dan sunnahnya, dan kemungkinan ada bid’ah lain dari ibadah puasa yang harus segera ditinggalkannya. 
Agar tidak terjebak pada puasa yang sia-sia kecuali hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga, mudah-mudahan buku “MARHABAN YA RAMADHAN” ini dapat dijadikan media pencerahan penambah wawasan bagi umat Islam dalam melaksanakan aktivitas Ramadhan dengan baik dan benar. 
Keutamaan mencari ilmu bukan hanya karena hukumnya wajib, namun akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Siapa orang yang menempuh jalan dalam mencari ilmu Allah, akan dimudahkan dia jalan ke Surga.” 
Tak heran jika kita sebagai umat Muslim terus berlomba mencari ilmu dengan penuh semangat, tiada lain untuk meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah Swt. Tidak hanya mendengarkan taushiyah atau melalui pengajian bersama para ulama saja, namun ghirah menambah ilmu pun dapat diperoleh dengan membaca buku. 
Allah Swt. berfirman: ”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (baca tulis). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS.Al-‘Alaq [96]:1-5).
Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim, dimaksudkan agar ia menjadi umat yang cerdas dan memiliki kesadaran akan tanggungjawabnya sebagai khalifah di muka bumi. Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim. Sedekah yang paling utama adalah orang Islam yang belajar suatu ilmu, kemudian mengajarkan ilmu itu kepada orang lain.” (HR. Ibnu Majah).
Bandung, 20 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar