Jangan merasa bahwa hidup Anda akan terus berada di zona nyaman. Segala sesuatu bisa saja terjadi di tengah perjalanan. Sebab siapa pun Anda, dan apa pun jabatan Anda, suatu saat nanti pasti akan sampai pada masanya untuk berhenti bekerja. Kalau tidak pensiun, ya dipensiunkan. Ini merupakan bagian dari regenerasi dan siklus kehidupan.
Selama Anda masih berstatus sebagai seorang pekerja, memang kondisi mental Anda masih dalam posisi nyaman. Kenikmatan hidup dengan berbagai fasilitas yang menyertainya, bisa membuat Anda lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun. Jika sampai hari ini Anda belum mempersiapkan masa pensiun dengan baik, artinya Anda sedang terlena di zona nyaman. Dan kebanyakan orang yang sudah merasa nyaman, mereka enggan keluar dari zona nyamannya.
Kenapa Anda harus berani meninggalkan zona nyaman? Jika Anda sudah merasa puas hidup di zona nyaman, artinya Anda sudah berada di garis finish. Tidak ada lagi yang harus Anda perjuangkan. Tugas Anda sudah selesai. Anda akan malas mencoba sesuatu yang baru, apalagi berspekulasi dengan usaha yang bisa mendatangkan penghasilan. Bahkan impian yang pernah Anda miliki akan mudah terlupakan.
Begitu Anda pensiun, pendapatannya tinggal 20%, sedangkan biaya hidup bisa naik menjadi 300%. Kenaikan ini terjadi jika Anda tidak mau mengubah gaya hidupnya. Terlebih jika jabatan dan kekuasaan yang sudah Anda tanggalkan masih tetap melekat di hati Anda. Orang bekerja boleh saja pensiun, tetapi yang namanya penghasilan tidak boleh ada pensiunnya. Justru kalau bisa lebih banyak lagi.
Pensiun adalah kepastian, sedangkan pensiun sejahtera adalah pilihan. Jadi, pensiun benar-benar harus Anda persiapkan. Anda harus memiliki semangat dalam memperjuangkan masa depan menjadi lebih baik. Untuk itu, Anda harus berani meninggalkan zona nyaman. Bukan berarti kehidupan Anda menjadi tidak nyaman, tetapi menjadikan diri Anda sadar bahwa kehidupan yang lebih baik harus Anda ciptakan.
Hari ini seharusnya lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Prinsip seperti itulah yang seharusnya kita jadikan acuan dalam mengarungi kehidupan. Ternyata, yang banyak terjadi adalah sewaktu masih aktif bekerja hidupnya sangat berjaya, begitu pensiun tiba, hidupnya sangat menderita.
Berdasarkan Data Statistik 2004 Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, dari seratus orang yang mulai bekerja di usia 25 tahun, maka pada saat usianya mencapai 65 tahun, hanya 1% yang hidupnya sejahtera, dan 4% memiliki tabungan yang cukup ketika pensiun. Sisanya, 3% masih harus bekerja mencari nafkah, 63% hidupnya tergantung pada jaminan sosial, teman, keluarga atau sumbangan. Sisanya yang 29% mengalami kematian dini.
Apabila usia harapan hidup rata-rata orang Indonesia mencapai 75 tahun, maka bagi Anda yang pensiun di usia 56 atau 60 tahun, masih memiliki harapan hidup antara 15 – 19 tahun. Pertanyaannya, dalam rentang waktu tersebut, apa yang akan Anda lakukan? Pernahkah terpikir di benak Anda, akan jadi seperti apa nanti setelah Anda memasuki masa pensiun? Kami akan membekali Anda untuk menemukan kesadaran lebih awal dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar